Tuesday, 24 April 2012

Teori Adlerian


KONSEP
Adler berpendapat bahwa manusia pertama-tama dimotivasikan oleh dorongan-dorongan sosial. Dorongan sosial adalah sesuatu yang dibawa sejak lahir, meskipun tipe-tipe khusus berhubungan dengan orang dan pranata-pranata sosial yang berkembang di tentukan oleh corak masyarakat tempat orang itu dilahirkan.

CIRI-CIRI TEORI ADLER:

  1. Adler menekankan minat sosial.
  2. Konsep Adler mengenai konsep diri yang kreatif.
  3. Tekanannya pada keunikan kepribadian.
KONSEP TENTANG MANUSIA :
  • Manusia adalah makhluk sosial (social being )
  • Manusia bersifat subyektif (fenemenoginal view )
  • Manusia berperilaku yang bertujuan ( teleological view )
  • Manusia unik dan mempunyai gaya hidup yang berbeda
  • Manusia mempunyai inferioritas dasar ( inferiorisme complex )
  • Manusia mengejar superioritas dan kesempurnaan
  • Manusia mampu berkreativitas power
APLIKASI
  • Psikoterapi
  • Menggali masa lalu
  • Mimpi

Thursday, 19 April 2012

Teori-Teori Konseling


Konseling Psikoanalisis Klasik (Sigmund Freud)

1. Hakekat Manusia Menurut Freud
Manusia pada dasarnya ditentukan oleh energi psikis dan pengalaman-pengalaman dini
Manusia sebagai homo valens dengan berbagai dorongan dan keinginan
Motif-motif dan konflik tak sadar adalah sentral dalam tingkah laku sekarang
Manusia didorong oleh dorongan seksual agresif
Perkembangan dini penting karena masalah-masalah kepribadian berakar pada konflik-konflik masa kanak-kanak yang direpresi.
2. Perkembangan Kepribadian
·Struktur keperibadian

  • Id, adalah sistem keperibadian yang asli yang ada semenjak individu lahir. Id berisikan semua aspek psikologis yang diturunkan, seperti insting, impuls dan drives. Id berada dan beroperasi dalam daerah unconscious, mewakili subyektivitas yang tidak pernah disadari sepanjang usia. Id berhubungan erat dengan proses fisik untuk mendapatkan enerji psikis yang digunakan untuk mengoperasikan sistem dari struktur kepribadian lainnya. Alwisol(2006:16).
  • Ego adalah struktur kepribadian menurut Freud yang berurusan dengan tuntutan realitas. Ego disebut “badan pelaksana” (executive branch) kepribadian, karena ego membuat keputusan rasional. Id dan ego memiliki moralitas. Id dan ego tidak memperhitungkan apakah sesuatu itu benar atau salah. Jhon W. Santrock dalam Achmad Chusairi (1995:36).
  • Super ego adalah struktur kepribadian Freud yang merupakan badan moral kepribadian dan benar-benar memperhitungkan apakah sesuatu benar atau salah. Super ego dapat dikatakan sebagai “hati nurani”. Jhon W. Santrock dalam Achmad Chusairi (1995:37).
·Keperibadian yang normal (sehat).
  • Kepribadian yang sehat menurut Freud adalah jika individu bergerak menurut pola perkembangan yang ilmiah.
  • Hasil dari belajar dalam mengatasi tekanan dan kecemasan.
  • Kesehatan mental yang baik adalah hasil dari keseimbangan antara kinerja super ego terhadap id dan ego. Prayitno (1998:42)
·Keperibadian yang menyimpang (TLSS).
  • Dinamika yang tidak efektif antar super ego
  • Proses belajar yang tidak benar pada masa kanak-kanak


3.Tujuan Konseling
Tujuan terapi/konseling menurut Alwisol (2006:42) bukan semata-mata untuk menghilangkan sindrom yang tidak dikehendaki, tetapi terutama bertujuan memperkuat ego sehingga mempu mengontrol impuls insting, dan memperbesar kapasitas individu untuk mencintai dan berkarya. Klien belajar bagaimana mensublimasikan impuls agresi dan impuls seksual, belajar bagaimana mengarahkan keinginan dan bukan malah diarahkan oleh keinginan.

Prayitno (1998:44) mengemukakan tujuan konseling adalah
  • Membawa ke kesadaran dorongan-dorongan yang ditekan ketidaksadaran yang mengakibatkan kecemasan.
  • Memberi kesempatan kepada klien menghadapi situasi yang selama ini ia gagal mengatasinya.

4.Proses dan Teknik Konseling
Teknik yang dapat dipakai dalam mengatasi masalah klien menurut Alwisol (2006:42) adalah terutama asosiasi bebas, analisis mimpi, interpretasi, analisis resisten, tranferensi, dan pengulangan.
5.Kharakteristik konselor

  • Empaty, yaitu merespon dengan cara lain tetapi mempunyai arti yang sama dengan yang dikemukakan oleh klien.
  • Respek, yaitu komunikasi hormat tanpa syarat.
  • Tulus-ikhlas, yaitu cara konselor mengemukakan persepsinya secara jujur.
  • Konkrit, yaitu mengurusi pengalaman-pengalaman yang spesifik. Carkhuff dalam Soli Abimayu (1992:100)
6.Contohnya
Klien, semasa kanak-kanak sering dipukul/menerima penyiksaanfisik dengan ikat pinggang kulit warna hitam oleh orang tuanya. Sehingga, sampai dewasa muncul kecemasan dalam diri klien. Ketika melihat ikat pinggang kulit warna hitam, klien langsung lari ketakutan.


METODE / TEKHNIK KONSELIG : asosiasi bebas, analisis mimpi, analisis transferen, analisis resistensi dan interpretasi.

Wednesday, 11 April 2012

Teori-Teori tentang Konseling

Teori Psikoanalisa
Psikoanalisa merupakan suatu metode penyembuhan yang bersifat psikologis dengan cara-cara fisik. Psikoanalisa jelas terkait dengan tradisi jerman yang menyatakan bahwa pikiran adalah entitas yang aktif, dinamis dan bergerak dengan sendirinya. Selain itu, psikoanalisis tidak lahir dari penelitian akademis, sebagaimana sistem-sistem lain, namun merupakan produk konsekuensi terapan praktik klinis. Penyusunan obeservasi yang dilakukan freud bertujuan untuk menyusun berbagai pendekatan-pendekatan terapi yang sangat dibutuhkan. Formulasi-formulasi inilah yang diperluas ke teori psikodinamika perkembangan kepribadian yang bergantung pada pengurangan ketegangan.

Tokoh dari Psikoanalisa adalah sigmun Freud 

Peran konselor yakni mendorong transferen dan ekslorasi ketidaksadaran melalui interpretasi.

Tujuan Konseling adalah membentuk kembali struktur karakter individu dengan membuat yang tidak sadar menjadi sadar pada diri klien.

Konsepsi Tentang Manusia
Freud memandang sifat manusia pada dasarnya pesimistik, deterministik, mekanistik, dan reduksionistik. Di mana manusia dideterminasi oleh kekuatan-kekuatan irasional, motivasi-motivasi tidak sadar, kebutuhan-kebutuhan dan dorongan-dorongan biologis dan naluriah, dan oleh peristiwa-pristiwa psikoseksual yang terjadi selama lima tahun pertama dari kehidupan. Teknik-teknik konseling yang digunakan:
  • Asosiasi bebas
  • Interpretasi
  • Analisis resistensi
  • Analisis transferensi 





































Penjelasan BKP (Bimbingan Kelompok) dan KKP (Konseling Kelompok)


Bimbingan kelompok

1. Dasar pemikiran
     Era - informasi


  • reformasi
  • globaliasasi
  • pertambahan penduduk yang sangat cepat
  • teknologi
Akibat - kekerasan
  • pelanggaran
  • pencurian
  • kenakalan
  • pemalsuan
  • korupsi
  • kemalasan/kemiskinan
  • penggunaan obat terlarang
     Untuk memperoleh informasi dan pemahaman – layanan bimbingan kelompok

2. Pengertian
Bimbingan kelompok merupakan salah satu jenis layanan bimbingan dan konseling yang diberikan kepada sejumlah orang atau beberapa orang dengan memanfaatkan dinamika kelompok untuk memperoleh informasi dan pemahaman baru dari topik yang dibahasnya.

3. Tujuannya
  • untuk pengembangn potensi diri/kepribadian, antara lain berani mengemukakan pendapat dimuka umum, berani menanggapi pendapat orang lain, mampu bertenggang rasa, berani menyampaikan ide dan pengalamannya,serta dapat mengembangkan bakat dan minat
  • memperoleh informasi dan pemahaman baru dari topik yang dibahasnya dalam berbagai aspek kehidupan
4. Fungsi
  • pemahaman
  • pengembangan
5. Asas-asas

  • Kesukarelaan : Setiap anggota klp diharap secara sukarela menyampaikan pendapat tanpa paksaan
  • Keterbukaan : Agar keg klp ini menjadi dinamis diharapkan anggota u/ lebih terbuka artinya segala sesuatu yg kerkait di hati
  • Kegiatan partisipasi anda sngat diharapkan agar kegiatan menjadi lebih bermaknadan diharapkan dalam penyampaian ide
  • Kenormatifan pendapat, pengalaman dengan gaya bebas dan nada yang menyenangkan dengan tidak menyudutkan anggota klp.
  • Kerahasian apabila dlm pembicaraan nantinya ada kaitan dg kehidupan seseorang diharap semua anggota klp u/ dpt merahasiakannya.

6. Media
     Dinamika kelompok buat skenario tahap pembentukan

7. Metode
  • diskusi dan tanya jawab
  • pembahasan masalah
8. Sasaran
  • siswa asuh 150 orang di sekolah
  • warga sekolah lainnya
  • remaja, pemuda, karyawan
  • masyarakat pada umumnya
9. Materi
Topik/persoalan umum di luar diri pribadi, yang pernah dilihat, didengar,dibaca dari berbagai media masa, yang berkaitan dengan bidang pengembangan pribadi, sosial belajar, karir, berkeluarga dan beragama


10. Pembentukan anggota kelompok
  • jumlah anggota kelompok maksimal 10 orang
  • pembentukannya : 1) secara sederhana dan 2) dengan persyaratan (lebih rasional)
11. Pelaksanaannya
       Melalui 4 tahap: 
  1. Pembentukan
  2. Peralihan
  3. Kegiatan
  4. Pengakhiran
12. Evaluasi
       Waktu penilaian:
  • laiseg
  • laijapen
  • laijapang ( ada format)
unsur yang dinilai :
  • partisipasi
  • komitmen
  • kemampuan
  • perubahan sikap, tingkah laku
Hasil yang diperoleh anggota:
  • understanding : pengertian/pemahaman baru
  • comfort : perasaan senang/nyaman
  • action : pelaksanaan kegiatan


Konseling kelompok

1. Dasar pemikiran
     Era - informasi
  • Reformasi
  • Globaliasasi
  • Pertambahan penduduk yang sangat cepat
  • Teknologi
Akibat - banyak orang bermasalah
  • Bahkan stress
  • Termasuk remaja – siswa yang butuh layanan secara efektif dan efisien
2. Pengertian
Konseling kelompok merupakan salah satu jenis layanan bimbingan dan konseling yang diberikan kepada sejumlah orang atau beberapa orang dengan memanfaatkan dinamika kelompok untuk pengentasan masalah pribadi masing-masing anggota kelompok

3. Tujuannya
  • Untuk pengembangn potensi diri/kepribadian, antara lain berani mengemukakan pendapat dimuka umum, berani menanggapi pendapat orang lain, mampu bertenggang rasa, berani menyampaikan ide dan pengalamannya,serta dapat mengembangkan bakat dan minat
  • Untuk pengentasan masalah pribadi masing-masing anggota kelompok

4. Fungsi
  • pengentasan masalah
  • Pengembangan potensi
5. Asas-asas
    kerahasiaan

  • Kesukarelaan : Setiap anggota klp diharap secara sukarela menyampaikan pendapat tanpa paksaan
  • Keterbukaan : Agar keg klp ini menjadi dinamis diharapkan anggota u/ lebih terbuka artinya segala sesuatu yg kerkait di hati
  • Kegiatan partisipasi anda sngat diharapkan agar kegiatan menjadi lebih bermaknadan diharapkan dalam penyampaian,ide
  • Kenormatifan pendapat, pengalaman dengan gaya bebas dan nada yang menyenangkan dengan tidak menyudutkan anggota klp.
  • apabila dlm pembicaraan nantinya ada kaitan dg kehidupan seseorang diharap semua anggota klp uuntuk dpt merahasiakannya.
6. Media
     Dinamika kelompok buat skenario tahap pembentukan

7. Metode
  • Diskusi dan tanya jawab
  • Analisis dan pemecahan masalah
8. Sasaran
  • Siswa asuh 150 orang di sekolah
  • Warga sekolah lainnya
  • Remaja, pemuda, karyawan
  • Masyarakat pada umumnya
9. Materi
Masalah pribadi yang mengganggu pikiran, perasan, kemauan, bahkan mengganggunaktivitas sehari-hari yang berkaiatan dengan bidang pengembangan pribadi, sosial, belajar, karir, keluarga dan beragama.

10. Pembentukan anggota kelompok
A. Jumlah anggota kelompok maksimal 10 orang
B. Pembentukannya
     1) secara sederhana
     2) dengan persyaratan (lebih rasional)

11. Pelaksanaannya
       Melalui 4 tahap: 
  1. Pembentukan
  2. Peralihan
  3. Kegiatan
  4. Pengakhiran
12. Evaluasi
       Waktu penilaian:

  • laiseg
        A. Laijapen
        B. Laijapang ( ada format)

unsur yang dinilai :
  • Pemahaman
  • Berkurangnya masalah
  • Self-consept
  • Pengentasan masalah
Hasil yang diperoleh anggota:
  • understanding : pengertian/pemahaman baru
  • comfort : perasaan senang/nyaman
  • action : pelaksanaan kegiatan

Langkah-Langkah Pelaksanaan Bimbingan Kelompok

I. Tahap Pembentukan

  1. Menerima secara terbuka dan mengucapkan terima kasih
  2. Berdoa
  3. Menjelaskan bimbingan kelompok
  4. Menjelaskantujuan bimbingan kelompok
  5. Menjelaskan cara pelaksanan bimbingan kelompok
  6. Menjelasakan asas-asas bimbingan kelompok
  7. Perkenalan dilanjukan dengan permainan (rangkain nama)
II. Tahap Peralihan

  1. Menjelasakan kembali kegiatan kelompok
  2. Tanya jawab tentang kesiapan anggota untuk kegiatan lebih lanjut
  3. Mengenali suasana apabila anggota secara keseluruhan/sebagian belum siap untuk memasuki tahap berikutnya dan mengatasi suasana tersebut
  4. Memberi contoh topik bahasan yang dikemukakan dan dibahas dalam kelompok
III. Tahap Kegiatan
  1. Pemimpin kelompok mengemukakan topik bahasan yang telah dipersiapkan
  2. Menjelaskan pentingnya topik tersebut dibahas dalam kelompok
  3. Tanya jawab tentang topik yang dikemukakan pemimpin kelompok
  4. Pembahasan topik tersebut secara tuntas
  5. S e l i n g a n
  6. Menegaskan komitmen para anggota kelompok (apa yang segera dilakukan berkenaan dengan topik yang telah dibahas)
IV. Tahap Pengakhiran
  1. Menjelasakan bahawa kegiatan bimbingan kelompok akan diakhiri
  2. Anggota kelompok mengemukaka kesan dan menilai kemajuan yang dicapai masing-masing
  3. Pembahasan kegiatan lanjutan
  4. Pesan serta tanggapan anggota kelompok
  5. Ucapan terima kasih
  6. Berdoa
  7. Perpisahan.

Tuesday, 3 April 2012

Pengertian Bimbingan Konseling

Pelayanan Bantuan untuk peserta didik baik individu / kelompok agar mandiri dan berkembang secara optimal dalam hubungan pribadi sosial belajar, karier melalui berbagai jenis layanan dan kegiatan pendukung atas dasar norma-norma yang berlaku. Tujuan Bimbingan dan Konseling

Membantu Memandirikan peserta didik dan mengembangkan potensi-potensi mereka secara optimal. Paradigma Bimbingan & Konseling

BK merupakan pelayanan psikopaedagogis dalam bingkai budaya Indonesia dan religius. 

Arah Bimbingan Konseling mengembangkan kompetensi siswa untuk mampu memenuhi tugas-tugas perkembangannya secara optimal. 

Membantu siswa agar mampu mengatasi berbagai permasalahan yang mengganggu dan menghambat perkembangannya. Visi Bimbingan dan Konseling

Terwujudnya perkembangan diri dan kemandirian secara optimal dengan hakekat kemanusiaannya sebagai hamba Allah SWT, sebagai makhluk individu, makhluk sosial dalam hubungannya dengan manusia dan alam semesta. Misi Bimbingan dan Konseling

Menunjang perkembangan diri dan kemandirian siswa agar dapat menjalani kehidupan sehari-hari sebagai siswa secara efektif, kreatif dan dinamis serta memiliki kecakapan hidup untuk masa depan karir dalam :
  • Beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan YME.
  • Pemahaman perkembangan diri dan lingkungan.
  • Pengarahan diri ke arah dimensi spiritual. 
  • Pengambilan keputusan berdasarkan IQ, SQ dan EQ.
  • Pengaktualisasian diri secara optimal.
Fungsi Bimbingan Konseling
  • Fungsi Pemahaman
  • Fungsi Pencegahan
  • Fungsi Pengentasan
  • Fungsi Pemeliharaan dan Pengembangan
  • Fungsi Advokasi
Prinsip-Prinsip Bimbingan Konseling
  • Prinsip berkenaan dengan sasaran layanan.
  • Prinsip berkenaan dengan permasalahan individu.
  • Prinsip berkenaan dengan program layanan.
  • Prinsip berkenaan dengan tujuan dan pelaksanaan pelayanan.
  • Bimbingan dan Konseling
Asas-Asas Bimbingan Konseling
  • Asas Kerahasiaan
  • Asas Kesukarelaan
  • Asas Keterbukaan
  • Asas Kegiatan
  • Asas Kekinian
  • Asas Kedinamisan
  • Asas Keterpaduan
  • Asas Kenormatifan
  • Asas Keahlian
  • Asas Kemandirian
  • Asas Alih Tangan Kasus
  • Asas Tut Wuri Handayani
Tugas Perkembangan
  • Kompetensi
  • Materi Bimbingan dan Konseling
  • Kegiatan Bimbingan dan Konseling
  • Layanan Pendukung Penilaian
  • Kegiatan Layanan Bimbingan dan Konseling
  • Penempatan dan Penyaluran
  • Pengenalan Diri dan lingkungan Serta Pengembangan Diri dan Karir
Siswa mengenal dan memahami siapa dirinya.
Siswa mengenal dan memahami lingkungan budaya dan masyarakat. Lingkungannya meliputi lingkungan keluarga, tetangga, sekolah, sosial dan masyarakat budaya,
Pengenalan dan pemahaman terhadap diri sendiri dan lingkungan itu dikerahkan untuk pengembangan diri siswa dalam segenap aspek pribadinya, termasuk pengembangan ke arah karir yg hendak diraihnya di masa yang akan datang

Kegiatan Pendukung Bimbingan dan Konseling
  • Aplikasi Instrumentasi (BK)
  • Himpunan Data
  • (Pribadi, Siswa, Presentasi, Observasi, Kasus).
  • Konferensi Kasus
  • Alih Tangan 
  • Alih tangan kasus
  • Kunjungan Rumah