Tabel Perbandingan Teori-Teori BK


Tabel Perbandingan Teori-Teori BK


Tokoh
Teori
Penjelasan teori
Perbandingan
Sigmund Freud dan Carl Gustav Jung
psikoanalia
      1)   Riwayat hidup tokoh dan teorinya:
                        Sigmund Freud
Lahir di Freiberg, Moravia, Austria-Hungary, sekarang Rep, Ceko, 6 Mei 1856. Dan meninggal di London,Inggris, Britania Raya, 23 September 1939 pada umur 83 tahun.Adalah seorang Psikiater Austria dan pendiri aliran psikoanalisis dalam psikologi.
Sumbangan Freud dalam teori psikologi kepribadian substinsial sekaligus controversial. Teori psikoanalisis, menjadi teori yang paling komprehensif diantara teori kepribadian lainny, namun juga mendapat tanggapan tang paling banyak, baik positif maupun negative. Sistematik yang dipakai Freud dalam mendeskripsi kepribadian menjadi tida pokok bahasan, yakni: struktur kepribadian, dinamika kepribadian, perkembangan kepribadian, banyak diikuti oleh pakar kepribadian lainnya.
STUKTUR KEPRIBADIAN
Menurut Freud kehidupan jiwa memiliki tiga kesadaran, yakni sadar (conscious), prasadar (preconscious) dan tak sadar (unconscious). Sampai dengan tahun 1920an, teori tentang konflik kejiwaan hanya melibatkan ketiga unsur kesadaran itu. Baru pada tahun 1923, Freud mengenalkan tiga model struktural yang lain, yakni, id, ego, dan superego. Struktur ini tidak mengganti struktur yang lama, tetapi melengkapi/menyempurnakan gambaran mental terutama dalam fungsi atau tujuannya. Enam elemen pendukung struktur kepribadian itu adalah sebagai berikut:
       1.      Sadar (Conscious)
Menurut Freud, hanya sebagaian kecil saja dari kehidupan mental (fikiran, presepsi, perasaan, dan ingatan) yang masuk ke sadaran (consciousness).
       2.      Prasadar (Preconscious)
Disebut juga ingatan siap, yakni tingkat kesadaran yang menjadi jembatan antara sadar dan taksadar.
       3.      Taksadar (Unconscious)
Adalah bagian yang paling dalam dari struktur kesadaran dan menurut Freud merupakan bagian terpenting dari jiwa manusia.
       4.      The Id
Id adalah sisterm kepribadian yang asli, dibawa sejak lahir. Saat dilahirkan, id berisi semua aspek psikologik yang diturunkan, seperti insting, impuls, dan drives.
        5.      The Ego
Ego berkembang dari id agar orang mampu menangani realita, sehingga ego beroprasi mengikuti prinsip realita, usaha memperoleh kepuasan yang dituntut id dengan mencegah terjadinya tegangan baru atau menunda kenikmatan sampai ditemukan obyek yang nyata-nyata dapat memuaskan kebutuhan. Dari cara kerjanya dapat dipahami sebagian besar daerah oprasi ego berada di kesadaran, namun ada sebagian kecil ego beroprasi di daerah prasadar dan daerah taksadar.
        6.      The Superego
Superego adalah kekuatan moral dan etik dari kepribadian, yang beriprasi memakai prinsip idealistik sebagai lawan dari prinsip kepuasan id dan prinsip realistik dari ego tetapi merintangi pemenuhannya.ada tiga fungsi ego, yakni:
       a)      Mendorong ego menggantikan tujuan-tujuan realistik dengan tujuan-tujuan moralistik.
      b)      Merintangi impuls id, terutama impuls seksual dan agresif yang bertentangan dengan standar nilai masyarakat.
        c)      Mengejar kesempurnaan.
DINAMIKA KEPRIBADIAN
Freud berpendapat manusia sebagai sistem yang komplek memakai enerji untuk berbagai tujuan seperti benafas, bergerak, mengamati, dan mengingat. Kegiatan psikologik juga membutuhkan enerji, yang disebut energi psikik: enerji yang ditransform dari enerji fisik melalui id beserta insting-instingnya.ini sesuai dengan kaedah fisika, bahwa enerji tidak dapat hilang, tetapi dapat pindah dan berubah bentuk.

        1.      Insting Sebagai Enerji Psikik
Insting adalah perwujudan psikologik dari kebutuhan tubuh yang menuntut pemuasan. Hasrat, atau motivasi, atau dorongan dari insting secara kuantitatif adalah enerji psikik, dan kumpulan energi dari seluruh insting yang dimiliki seseorang merupakan enerji yang tersedia untuk menggerakkan proses kepribadian
     a)Sumber insting adalah kondisi jasmaniah atau kebutuhan. Sepanjang hayat, sumber insting bersifat konstan, tidak berubah kecuali perubahan akibat kemasakan.
     b)Tujuan insting berkaitan dengan sumber insting, yakni kembali memperoleh keseimbangan.
       c)Obyek insting adalah segala sesuatu yang menjembatani antara kebutuhan yang timbul dengan pemenuhannya.
 d)Daya dorong insting adalah kekuatan/intensitas keinginan berbeda-beda setiap waktu. Sebagai tenaga pendorong, jumlah kekuatan energi dari seluruh insting bersifat konstan.
        2.      Jenis-jenis Insting
Freud mengajukan katagori umum, yaitu:
     a)      Insting hidup adalah dorongan yang menjamin survival dan reproduksi, seperti lapar, haus dan seks. Enerji yang dipakai oleh insting hidup adalah libido.
      b)      Insting mati bekerja secara sembunyi-sembunyi dibanding insting hidup. Menurut Freud, tujuan semua kehidupan adalah kematian.
        3.      Distribusi dan Pemakaian Enerji
Dinamika kepribadian ditentukan oleh cara enerji psikis distribusi dan dipakai oleh id-ego-superego. Jumlah enerji psikis terbatas, dan ketiga unsur struktur itu bersaing untuk mendapatkannya. Kalau salah satu unsur menjadi lebih kuat maka dua yang lain menjadi lemah, kecuali ada enerji baru yang ditambahkan atau dipindahkan ke sistem itu.
        4.      Kecemasan (Anxiety)
kecemasan adalah variabel penting dai hampir semua teori kepribadian. Kecemasan sebagai dampak dari konflik yang menjadi bagian kehidupan yang tak terhindarkan, dipandang sebagai komponen dinamika kepribadian yang utama. Kecemasan adalah fungsi ego untuk memperingatkan individu tentang kemungkinan datangnya suatu bahaya sehingga dapat disiapkan reaksi adaptif yang sesuai.
    5.      Mekanisme Pertahanan (Defense Mechanism)
Mekanisme pertahanan Ego membantu dapat dilaksanakannya fungsi penolakan itu, sekaligus melindungi individu dari kecemasan berlebihan. Bagi Freud, mekanisme pertahanan adalah strategi yang dipakai individu untuk bertahan melawan ekspresi impuls id serta menentang tekanan superego. Menurutnya, ego bereaksi bahaya munculnya impuls id memakai dua cara:
     a)      Membentengi impuls sehingga tidak dapat muncul menjadi tingkahlaku sadar.
    b)      Membelokkan impuls itu sehingga intensitasnya dapat dilemahkan atau diubah.
Menurut Freud, jarang ada orang yang memakai satu mekanisme pertahanan untuk melindungi diri dari kecemasan. Mekanisme pertahanan yang paling banyak dipakai dalam kehidupan sehari-hari adalah sebagai berikut:
        a)      Identifikasi
        b)      Pemindahan/reaksi kompromi
        c)      Represi
        d)     Fiksasi dan regresi
        e)      Pembentukan reaksi
        f)       Reaksi agresi
        g)      Intelektualisasi
        h)      Penolakan
        i)        Pengingkaran
        j)        Penahanan diri
PERKEMBANGAN KEPRIBADIAN
Freud membagi perkembangan kepribadian menjadi tiga tahapan, yakni tahap infantil (0-5 tahun), tahap laten (5-12 tahun), dan tahap genital (>12 tahun). Tahap infantil yang paling menentukan dalam membentuk kepribadian, terbagi menjadi tiga fase, yakni fase oral, fase anal, dan fase falis. Pada tahap laten, impuls seksual mengalami represi, perhatian anak banyak tercurah kepada perkembangan pupertas yang membangunkan inpul seksual dari represinya untuk berkembang mencapai kemasakan. Pada umumnya kemasakan kepribadian dapat dicapai pada usia 20 tahun.
        1.      Fase Oral (Usia 0-1)
Pada fase ini mulut merupakan daerah poko aktivitas dinamik atau daerah kepuasan seksual yang dipilih oleh insting seksual. Makan atau minum menjadi sumber kenikmatannya.
        2.      Fase Anal (Usia 1-2/3)
Pada fase ini dubur merupakan daerah pokok aktivitas dinamik, kateksis dan anti kateksis berpusat pada fungsi eliminer (pembuangan kotoran).
        3.      Fase Falis (Usia 2/3-5/6)
       Pada fase ini alat kelamin merupakan daerah erogen terpenting. Masturbasi menimbulkan kenikmatan yang besar
        4.      Fase Laten (Usia 5/6-12/13)
Fase ini lebih sebagai fenomena biologis, alih-alih bagian dari perkembangan psikoseksual.
        5.      Fase Genital (Usia 12/13-Dewasa)
Fase ini dimulai dengan perubahan biokimia dan fisiologi dalam diri remaja.
Berikut beberapa gambaran tingkah laku dewasa yang masak ditinjau dari dinamika kepribadian freud:
      a)      Menunda kepuasan: dilakukan karena obyek pemuas yang belum tersedia, tetapi lebih sebagai upaya memperoleh tingkat kepuasan yang lebih besar pada masa yang akan datang.
      b)      Tanggung jawab: kontrol tingkahlaku dilakukan oleh superego berlangsung efektif, tidak lagi harus mendapat bantuan kontrol dari lingkungan.
    c)      Pemindahan/sublimasi: mengganti kepuasan seksual menjadi kepuasan dalam bidang seni, budaya, dan keindahan.
    d)     Identifikasi: memiliki tujuan-tujuan kelompok, terlibat dalam organisasi sosial, politik, dan kehidupan sosial yang harmonis.

        2.      Carl Gustav Jung
    26 Juli 1875, Calr Gustav Jung di lahirkan di Swiss.Ditahun 1948 Jung mendirikan sebuah institute di Zurich untuk meneruskan (Psiko)analisis. Disamping banyak menuangkan gagasan-gagasannya kedalam tulisan, Jung juga banyak melakukan perjalanan baik untuk tujuan mengajar, namun lebih sering untuk mengumpulkan data atau informasi tertama tentang mimpi dan hal-hal lain yang berhubungan dengan teorinya.Jung mengunjungi Afrika, india, Inggris dan juaga Amerika. Mengijak usia yang ke 70 (tahun 1945) Jung mulia mengurai kegiatannya sebagai analis atau praktek dan lebih mengususkan diri untuk menulis dan  mengajar. Jung meninggal di rumahnya di Kusnacht, Swiss pada tanggal 6 Juni 1961 hanya beberapa sebelum ulang tahunnya yang ke 86.
STRUKTUR KEPRIBADIAN
Kepribadian disusun oleh sejumlah sistem yang beroprasi dalam tiga tingkat kesadaran: ego beroperasi pada tingkat dasar, kompleks beroprasi pada tingkat taksadar pribadi, dan arsetip beroprasi pada tingkat taksadar kolektif.
        1.      Keadaran dan Ego
Muncul pada awal kehidupan, bahkan mungkin sebelum dilahirkan. Menurut jung, pertama dari proses diferensiasi kesadaran itu adalah ego.
        2.      Taksadar pribadi dan Kompleks
Didalam taksadar pribadi, sekelompok idea mungkin mengorganisir diri menjadi satu, disebut complex. Jung menemukan kompleks ini melalui risetnya dalam asosiasi kata.
        3.      Taksadar Kolektif
Merupakan fondasi ras yang diwariskan dalam keseluruhan struktur kepribadian. Diatasnya dibangun ego, taksadar pribadi, dan pengalaman individu
        4.      Arsetip
Jung memusatkan diri image dan buntuk fikiran yang muatan emosinya besar, yang dinamakan arsetip. Arsetip yang muncul pada pengalaman awal manusia membentuk pusat kompleks yang mampu menyerap pengalaman lain kepadanya.
DINAMIKA KEPRIBADIAN
        1.      Interaksi Antar Struktur Kepribadian
        a)      Prinsip Oposisi
        b)      Prinsip Kompensasi.
        c)      Psinsip Gabungan.
2 Energi Psikis
       a)      Fungsi Energi: Jung berpendapat bahwa personaliti adalah sistem yang relatif tertutup, bersifat kesatuan yang saling mengisi, terpisah dari sistem energi lainnya.
     b)      Nilai Psikis: nilai psikis suatu ide atau perasaan tidak dapat ditentukan secara absolut, tetapi nilai relatifnya dapat dianalisis.
     c)      Tujuan Penggunaan Psikis: tujuannya melalui gerak psogresi dan atau gerak regresi.
PERKEMBANGAN KEPRIBADIAN
Perkembangan kepribadian adalah salah satu peristiwa psikis yang sangat penting, pendekatan Jung untuk menjelaskan mengapa peristiwa psikis itu menjadi lebih lengkap dibanding Freud.
Psikoanalisa: mendorong transferen dan ekslorasi ketidak sadaran melalui interpretasi.
B. F. Skinner

behavioral
Riwayat hidup tokoh dan teorinya:
B. F. Skinner lahir 20 Maret 1904, di kota kecil Pennsylvania Susquehanna. Ayahnya seorang pengacara dan ibunya seorang ibu rumah tangga yang kuat dan cerdas. Asuhannya kuno dan pekerja keras. Skinner adalah anak yang aktif yang mencintai alam bebas dan arsitektur.
Semasa bersekolah memang ia sudah menulis untuk sekolahnya, tetapi ia menempatkan dirinya sebagai outsider(orang luar), menjadi atheist, dan sering mengkritik sekolahnya dan agama yang menjadi panutan sekolah tersebut. Ia menerima gelar BA dalam sastra Inggris pada tahun 1926 dari Hamilton College, dan menghabiskan beberapa waktu sebagai penulis berjuang sebelum menemukan tulisan-tulisan Watson dan Pavlov. Terinspirasi oleh karya-karya ini, Skinner memutuskan untuk meninggalkan karir sebagai seorang novelis dan memasuki program sarjana psikologi di Harvard University. Dia mendapat master di bidang psikologi pada tahun 1930 dan gelar doktor pada tahun 1931, dan tinggal di sana untuk melakukan penelitian sampai tahun 1936. Juga pada tahun itu, ia pindah ke Minneapolis untuk mengajar di University of Minnesota. Di sana ia menikah dengan Yvonne Blue. Mereka mempunyai dua anak perempuan, yang kedua menjadi terkenal sebagai bayi pertama yang dibesarkan dalam salah satu penemuan Skinner, “Boks udara.
Pada tahun 1945, Skinner pindah ke Bloomington, Indiana dan menjadi Ketua Departemen Psikologi dan University of Indiana. Pada tahun 1948, ia bergabung dengan departemen psikologi di Harvard University di mana ia tinggal selama sisa hidupnya. Ia menjadi salah satu pemimpin dari Behaviorisme dan karyanya memberikan kontribusi sangat untuk psikologi eksperimental. Dia juga menemukan 'kotak Skinner,' di mana tikus belajar untuk mendapatkan makanan dengan menekan tuas. Skinner meninggal pada 18 Agustus 1990 karena leukemia.
HAKIKAT MANUSIA MENURUT TEORI BEHAVIORAL
Hakikat manusia dalam pandangan para behavioris adalah fasif dan mekanistis, manusia dianggap sebagai sesuatu yang dapat dibentuk dan diprogram sesuai dengan keinginan lingkungan yang membentuknya.
Muhamad Surya (1988:186) menjelaskan tentang hakikat manusia dalam pandangan teori behavioristi sebagai berikut : “Dalam teori ini menganggap manusia bersifat mekanistik atau merespon kepada lingkungan dengan control terbatas, hidup dalam alam deterministik dan sedikit peran aktifnya dalam memilih martabatnya. Manusia memulai kehidupnya dengan memberikan reaksi terhadap lingkungannya, dan interaksi ini menghasilkan pola-pola perilaku yang kemudian membentuk kepribadian. Perilaku seseorang ditentukan oleh banyak dan macamnya penguatan yang diterima dalam situasi hidupnya”.
Corey (2001) mengatakan bahwa terapi behavioral yang modern tidak memiliki asumsi deterministik tentang manusia yang menganggap manusia hanya sebagai produk dari kondisioning sosio-kultural. Individu adalah hasil produksi dan juga yang memproduksi lingkungannya.
Dapat kita simpulkan dari anggapan teori ini bahwa perilaku manusia adalah efek dari lingkungan, pengaruh yang paling kuat maka itulah yang akan membentuk diri individu.
PRIBADI SEHAT DAN PRIBADI TIDAK SEHAT
       1.      Pribadi Sehat
      Pribadi sehat adalah pribadi yang mampu mengatur diri dalam hubungannya dengan diri sendiri, orang lain, dan lingkungan.
  a)      Mampu Mengatur Diri dalam Hubungannya dengan Diri Sendiri
  b)      Mampu Mengatur Diri dalam Hubungannya dengan Orang Lain
  c)      Mampu Mengatur Diri dalam Hubungannya dengan Lingkungan
       2.      Pribadi Tidak Sehat
      Pribadi tidak sehat pada hakikatnya adalah pribadi yang tidak mampu mengatur diri dalam hubungan dengan diri sendiri, orang lain, dan lingkungan.
    a)      Tidak Mampu Mengatur Diri dalam Hubungannya dengan Diri Sendiri
    b)      Tidak Mampu Mengatur Diri dalam Hubungannya dengan Orang Lain
    c)      Tidak Mampu Mengatur Diri dalam Hubungannya dengan Lingkungan
PENGERTIAN KONSELING MENURUT TEORI BEHAVIORAL
Konseling Behavioral adalah salah satu dari teori-teori konseling yang ada pada saat ini. Konseling behavioral merupakan bentuk adaptasi dari aliran psikologi behavioristik, yang menekankan perhatiannya pada perilaku yang tampak. Konseling menurut teori behavioral yaitu suatu proses pemberian bantuan berupa pemecahan masalah dimana konselor berfungsi sebagai guru, pengarah, dan seorang ahli dalam mendiagnosis perilaku yang salah dan ahli dalam menentukan prosedur perbaikan yang diharapkan yang mengarah pada perilaku baru yang sesuai. Adapun karakteristik konseling behavioral adalah :
       1.      Berfokus pada tingkah laku yang tampak dan spesifik
       2. Memerlukan kecermatan dalam perumusan tujuan konseling
     3.      Mengembangkan prosedur perlakuan spesifik sesuai dengan masalah klien
       4.      Penilaian yang obyektif terhadap tujuan konseling.
TUJUAN KONSELING MENURUT TEORI BEHAVIORAL
Tujuan umum konseling menurut behavioristik adalah menciptakan kondisi baru bagi proses belajar. Dasar alasannya adalah seluruh perilaku itu adalah hasil belajar, termasuk perilaku yang salah. Jika perilaku salah itu hasil belajar, maka perilaku itu dapat dihapus dari ingatan dan dapat diperbaiki.
Secara khusus tujuan konseling behavioristik adalah:
        a)      Memperkuat perilaku yang adaptif
    b)      Memperlemah atau menghilangkan perilaku yang maladaptive
        c)      Mengurangi reaksi kecemasan
        d)     Memperkuat kapasitas relaksasi
        e)      Bersikap asertif
        f)       Berhubungan social secara efektif, dan
       g)      Memperkuat kapasitas pengendalian diri (self control)
TEKNIK-TEKNIK KONSELING MENURUT TEORI BEHAVIORAL
       1.      Teknik-teknik yang berakar pada teori pengkondisian klasik
        a)      Desensitisasi sistemis
      Desensitisasi sistemis pada awalnya dikembangkan oleh Wolpe (1958, 1966) untuk membantu konseli menangani berbagai bentuk kecemasan. Pada perkembangan selanjutnya teknik ini digunakan untuk menangani berbagai macam masalah. Penggunaan teknik ini didasarkan pada asumsi bahwa suatu stimuli (peristiwa, obyek, atau orang) yang menimbulkan respon emosi tidak adaptif (misalnya perasaan cemas) dapat dikurangi atau diperlemah dengan cara membentuk respon lain yang berlawanan, disebut respon antagonis.
        b)      Pengkondisian aversif
      Pengkondisian aversif merupakan suatu teknik yang digunakan untuk membentuk perasaan enggan atau menolak (mengubah respon emosional) dengan cara menyajikan stimuli yang yang menyebabkan konseli mengalami emosi maladaptif dan yang kemudian diikuti oleh stimuli lain yang bertentangan (aversive).
        c)      Latihan asertif
      Latihan asertif digunakan untuk mengeliminasi perasaan cemas yang telah terkondisi secara fisik.
     2.      Teknik-teknik yang berakar pada teknik pengkondisian operan
        a)      Penguatan
      Penguatan merupakan suatu prosedur yang dilakukan dengan cara menyajikan sesuatu yang menyenangkan mengikuti munculnya perilaku yang diharapkan. Terdapat dua bentuk penguatan, yaitu penguatan primer dan penguatan sekunder. Penguatan primer merupakan peristiwa atau obyek yang memiliki sifat penguatan inheren (contoh: makanan, air, seks, dan kenyamanan fisik). Penguatan sekunder juga disebut sebagai penguatan terkondisi, yakni penguatan yang berasal dari lingkungan dan yang dapat dimanipulasikan (contoh : uang, perhatian, pujian, hadiah).
        b)      Hukuman
      Jika penguatan merupakan suatu bentuk konsekuensi yang menyenangkan, hukuman merupakan konsekuensi yang tidak menyenangkan. Teknik ini tidak sama dengan penguatan negatif, khususnya jika dilihat dari tujuan penggunaanya. Penguatan negatif (seperti halnya penguatan positif) digunakan untuk membentuk atau mempertahankan perilaku yang diharapkan, sedangkan hukuman digunakan untuk mengurangi atau menghentikan perilaku yang tak diharapkan
        c)      Penghapusan
      Penghapusan merupakan suatu prosedur untuk menghentikan perilaku yang tak diharapkan dengan cara tidak memberikan penguat.
        d)     Pembentukan
      Pembentukan merupakan prosedur yang digunakan untuk mempertahankan atau meningkatkan frekuensi munculnya perilaku yang diharapkan.
        e)      Pengelolaan diri
      Pengelolaan diri sering disebut dengan nama behavioral self-control. Teknik ini digunakan untuk membantu konseli membuat perubahan dengan cara menumbuhkan kemampuan mereka untuk memodifikasi aspek-aspek lingkungan dan memanipulasikan atau mengadministrasikan sendiri konsekuensi yang diinginkan.
        f)       Kontrak
      Kontrak, lengkapnya kontrak perilaku digunakan untuk lebih mengefektifkan teknik-teknik yang lain..
3. Teknik-teknik yang berakar dari pendekatan kognitif
        a)      Penghentian pikiran
      Penghentian pikiran merupakan salah satu prosedur penendalian pemikiran yang dikembangkan oleh Tylor dan kemudian dipopulerkan oleh Lazarus dan Wolpe.
        b)      Restrukturisasi kognitif
      Restrukturisasi kognitif memusatkan perhatian pada upaya mengidentifikasi dan mengubah kesalahan kognisi konseli tentang diri dan lingkungannya.
        c)      Suntikan stress
      Suntikan stres merupakan suatu pendekatan untuk membelajarkan konseli tentang keterampilan-keterampilan kognitif dan fisik.
        d)     Teknik-teknik pengajaran diri
      Pengajaran diri dikembangkan oleh Meichenbaum yang diterapkan dengan cara menginstruksikan konseli untuk berdialog dengan diri sendiri tentang apa yang harus dilakukan dalam berbagai macam situasi.
        e)      Pemecahan masalah
      Teknik pemecahan masalah digunakan untuk membantu individu mengembangkan pola-pola perilaku adaptif dalam menangani berbagai macam problema. D’zurilla & Goldfried dan Goldfried & Davidson mengemukakan lima langkahdalam pemecahan masalah, yaitu: (1) orientasi umum, (2) pembatasan masalah, (3) menemukan alternatif, (4) penganbilan keputusan, dan (5) verifikasi.
Bertindak sebagai model dan guru yang aktif, didaktik namun tetap menjaga hubungan yang kondusif
Ludwig Binswanger, Victor Frankl, Medard Boss


eksistensial
Rwayat hidup tokoh dan teorinya:
        1.      Ludwig Binswanger
      Pada tahun 1966. Ludwig Binswanger adalah salah satu tokoh psikologi eksistensial. Ia lahir pada tanggal 13 April 1881 di Kreuzlingert, Swiss. Ludwig meraih gelar sarjana kedokteran dari University of Zurich pada tahun 1907. Dia adalah anak bimbingan Carl jung, dari Jung pulalah dia kenal dengan Freud dan mereka bersahabat sampai Freud meninggal. Berkat ketertarikannya dengan Edmund Husserl, Martin Heidegger, dan Martin Buber akhirnya dia menjadi tertarik dengan perspektif eksistensial. Tahun 1943 dia menerbitkan buku yang berjudul Groundformen und Erkenntnis menschlichen Dasein.
Teori yang terkenal dari Ludwig adalah psikologi eksistensial. Psikologi eksistensial merupakan sebuah mazhab pemikiran, sebuah tradisi teori, riset dan praktek yang didalamnya mencakup beberapa hal yakni fenomenologi, eksistensi, dasein, keterlemparan, kecemasan, rasa bersalah, kematian, keotentikan, dan ketidak otentikan.
Dalam analisis eksistensial ada tiga komponen yaitu:
        a)      Diagnosis
Dalam terapi Binswanger dan psikolog eksistensial lainnya berusaha menemukan pandangan hidup atau tata dunia klien mereka.
        b)      Terapi
Inti terapi eksistensial adalah hubungan antara terapis dengan kliennya yang terlihat seperti dialog.
        c)      Diskusi
Sisi positif dari psikologi eksistensial adalah penekanan tentang perlunya berada sedekat mungkin dunia kehidupan, dunia yang dijalani dan dunia yang dialami dalam keseharian.

        2.      Victor Frankl
      Viktor Emil Frankl lahir di Wina,Austria tanggal 26 maret 1905. Dia adalah seorang neurology dan psikiater Austria serta korban holocaust yang selamat. Minatnya terhadao dunia psikologi muncul sejak ia masih muda.setelah lulus SMA pada tahun 1923,ia belajar kedokteran di Universitas Wina dan kemudian mengambil spesialisasi neurologi dan psikiatri. Istri dan kedua orang tuanya meninggal akibat holocaust.
        a)      Logo Terapi
Frankl menamakan teorinya dengan logoterapi dari kata yunani logos yang berarti pelajaran, kata, Tuhan atau makna. Adapun logoterapi mempostulatkan kehendak untuk makna sebagai sumber utama motivasi manusia. Frank kemudian bermaksud menyeimbangkan pandangan fisiologis dengan perspektif spiritual dan menganggap hal ini sebagai langkah paling penting dalam mengembangkan terapi yang lebih.
        b)      Hati Nurani
Salah satu konsep utama frankl adalah hati nurani. Menurut frankl hati nurani adalah inti dari keberadaan manusia dan merupakan sumber integritas personal kita. Hati nurani adalah sesuatu yang sangat intuitif dan bersifat pribadi. Hati nurani haruslah sesuatu yang hidup.
        c)      Kevakuman Eksistensial
Tanda kevakuman yang terjadi didalam masyarakat adalah rasa bosan.
        d)     Transendensi
Transendensi atau supra makna adalah ide bahwa dalam hidup pasti ada makna hakiki, makna yang tidak bergantung pada makna lain atau makna ini merujuk pada Tuhan.
        e)      Terapi
Teknik yang dikenal sebagai terapis adalah : Intensi paradoksal ,Yaitu keinginan terhadap sesuatu yang ditakuti serta De-refleksi ,yaitu mengalihkan perhatian dari diri sendiri dan mengarahkan pada orang lain.

        3.      Medard Boss
      Medard Boss lahir di St. Gallen, Swiss, pada tanggal 4 Oktober 1903. . Ketika Medart Boss berusia 2 tahun orang tuanya berpindah ke Zurich. Medart Boss kemudian menghabiskan masa mudanya di Zurich, pusat aktifitas psikologi pada kala itu. Setelah tidak berhasil menjadi seorang seniman, Boss memutuskan untuk belajar kedokteran. Pada tahun 1928 dia menerima gelar dokter dari university of Zurich, kemudian melanjutkan studi ke Paris dan Wina dan dianalisis oleh Sigmund Freud.


        a)      Analogi Cahaya
Analogi cahaya sangat penting dari teori Boss. Kata fenomena, misalnya, secara harfiah berarti “bersinar”, “menyeruak dari kegelapan”. Boss memandang Dasein sebagai limpahan cahaya yang “menerangi “ segala sesuatu.
        b)      Eksistensial
Konsep fundamental dalam psikologi eksistensial, Dimana seluruh struktur eksistensi manusia didasarkan pada konsep ini. Dasein adalah eksistensi manusia dunia dimana manusia memiliki eksistensi meliputi tiga wilayah : Lingkungan biologis atau fisik (Umwelt), Lingkungan manusia (Mitwelt),Sang manusia sendiri (Elgenwelt)
        c)      Mimpi-mimpi
Mimpi memperlihatkan pada kita bagaimana cara kita menyinari hidup yang sedang dijalani. Jika kita merasa terjebak, kita akan bermimpi kakli terperosok lubang; jika kita merasa bebas, kita akan mimpi terbang; jika kita merasa bersalah, kita akan bermimpi tentang dosa; jika kita merasa takut, kita akan bermimpi dikejar-kejar binatang buas.
Memiliki kebebasan untuk memilih gaya hidupnya sendiri tetapi harus bertanggung jawab atas pilihannya itu dan mencari makna hiduo yang berkaitan dengan kecemasan, kematian dan relevansinya dengan pengalaman individual.
Albert Ellis
Rasional emosi perilaku
Rwayat hidup tokoh dan teorinya:
Beliau dilahirkan pada tahun 1913 di Pittsburgh, Amerika Syarikat. Teori ini terbina apabila beliau mendapati bahawa teori Psikoanalasis yang dipelopori oleh Freud tidak mendalam dan adalah satu bentuk pemulihan yang tidak saintifik. Pada awal tahun 1955, beliau telah menggabungkan terapi-terapi kemanusiaan, fisolofikal dan tingkah laku dan dikenali sebagai teori emosi-rasional (RET). Semenjak itu beliau terkenal sebagai bapa kepada teori RET dan datuk kepada teori tingkah laku kognitif.
Pengertian Konseling
       Konseling rasional emotif dilakukan dengan menggunakan prosedur yang bervariasi dan sistematis yang secara khusus dimaksudkan untuk mengubah tingkah laku dalam batas-batas tujuan yang disusun secara bersama-sama oleh konselor dan klien. Tugas konselor menunjukkan bahwa :
     1.      masalahnya disebabkan oleh persepsi yang terganggu dan pikiran-pikiran yang tidak rasional
      2.      usaha untuk mengatasi masalah adalah harus kembali kepada sebab-sebab permulaan. 
Operasionalisasi tugas konselor : (a) lebih edukatif-direktif kepada klien, dengan cara banyak memberikan cerita dan penjelasan, khususnya pada tahap awal mengkonfrontasikan masalah klien secara langsung; (b) menggunakan pendekatan yang dapat memberi semangat dan memperbaiki cara berpikir klien, kemudian memperbaiki mereka untuk dapat mendidik dirinya sendiri dengan gigih dan berulang-ulang menekankan bahwa ide irrasional itulah yang menyebabkan hambatan emosional pada klien; (c) mendorong klien menggunakan kemampuan rasional dari pada emosinya; (d) menggunakan pendekatan didaktif dan filosofis menggunakan humor dan “menekan” sebagai jalan mengkonfrontasikan berpikir secara irasional.
Karakteristik Proses Konseling Rasional-Emotif :
    1.      Aktif-direktif, artinya bahwa dalam hubungan konseling konselor lebih aktif membantu mengarahkan klien dalam menghadapi dan memecahkan masalahnya.
     2.      Kognitif-eksperiensial, artinya bahwa hubungan yang dibentuk berfokus pada aspek kognitif dari klien dan berintikan pemecahan masalah yang rasional.
    3.      Emotif-ekspreriensial, artinta bahwa hubungan konseling yang dikembangkan juga memfokuskan pada aspek emosi klien dengan mempelajari sumber-sumber gangguan emosional, sekaligus membongkar akar-akar keyakinan yang keliru yang mendasari gangguan tersebut.
      4.      Behavioristik, artinya bahwa hubungan konseling yang dikembangkan hendaknya menyentuh dan mendorong terjadinya perubahan tingkah laku klien.
Proses Konseling
      Tugas konselor meurut Ellis ialah membantu individu yang tidak bahagia dan menghadapi hambatan, untuk menunjukan bahwa: (a).kesulitan disebabkan oleh persepsi yang tergangu dan pikiran pikiran yang tidak logis, dan (b). Usaha memperbaikinnya adalah harus kembali kepada sebeb-sebab permulaan. Tujuan utama terapi rasional-emotif adalah menunjukan kepda klien bahwa verbalisasi diri mereka merupakan sumber ganguan emosionalnnya.
Pribadi Sehat dan Pribadi Tidak Sehat
       1.      Pribadi Sehat
      a)        Pribadi yang mampu berpikir secara rasional,.sebab apabila kita mampu berpikir secara rasional dalam menghadapi segala pristiwa maka kita tidak akan mengalami tekanan, memusuhi, mengasihani diri . Dengan kata lain, dengan penolakan keyakinan-keyakinan irasional yang dilakukan dengan cara berpikir logis-empirik dapat meminimalkan atau bahkan memperbaiki emosi yang berlebihan.
        b)        Mau menerima diri kita sendiri meskipun ada ketidak sempurnaan pada diri kita
    c)        Mampu Mengatur Diri dalam Hubungannya dengan Diri Sendiri
Pribadi yang mampu mengatur diri dalam hubungannya terhadap diri sendiri memiliki ciri-ciri kepribadian pokok:
(1) ego berfungsi penuh, serta serasinya fungsi id, ego dan superego,
(2) bebas dari kecemasan,
(3) keterbukaan terhadap pengalaman,
(4) percaya diri,
(5) sumber evaluasi internal,
(6) kongruensi,
(7) menerima pengalaman dengan bertanggung jawab,
(8) kesadaran yang meningkat untuk tumbuh secara berlanjut,
(9) tidak terbelenggu oleh ide tidak rasional (tuntutan kemutlakan), dan
(10) menerima diri sendiri
b. Mampu Mengatur Diri dalam Hubungannya dengan Orang Lain
pribadi yang mampu mengatur diri dalam hubungannya terhadap orang lain memiliki ciri-ciri kepribadian pokok:
(1) mau berkarya dan menyumbang, serta mau memberi dan menerima,
(2) memandang baik diri sendiri dan orang lain (I ‘m Ok you are Ok ),
(3) signifikan dan berharga bagi orang lain, dan
(4) memenuhi kebutuhan sendiri tanpa harus mengganggu atau mengorbankan orang
c. Mampu Mengatur Diri dalam Hubungannya dengan Lingkungan
Menurut konsep konseling seperti yang dikemukakan dalam teorinya Adler dan Behavioral. Pribadi yang mampu mengatur diri dalam hubungannya dengan lingkungan adalah pribadi yang mampu berinteraksi dengan lingkungannya dan dapat menciptakan atau mengolah lingkungannya secara baik.
        2.      Pribadi Tidak Sehat
      Pribadi yang tidak sehat sebenarnya merupakan pribadi yang terbelenggu oleh ide tidak rasional dan suka menyalahkan diri sendiri maupun orang lain. Menurut teori ini bahwa menyalahkan merupakan inti dari sebagian besar gangguan emosional.
      Berdasarkan konsep konseling, pribadi tidak sehat adalah pribadi yang tidak mampu mengatur diri dalam hubungannya dengan diri sendiri, orang lain, maupun lingkungan.
a. Tidak Mampu Mengatur Diri dalam Hubungannya dengan Diri Sendiri
Menurut konsep konseling seperti yang dikemukakan dalam pendekatan Psikoanalisis, Eksistensial, Terapi Terpusat pada Pribadi dan Rasional Emotif Terapi, bahwa pribadi yang tidak mampu mengatur diri dalam hubungannya dengan diri sendiri memiliki ciri kepribadian pokok:
(1) ego tidak berfungsi penuh serta tidak serasinya antara id, ego, dan superego,
(2) dikuasai kecemasan,
(3) tertutup (tidak terbuka terhadap pengalaman),
(4) rendah diri dan putus asa,
(5) sumber evaluasi eksternal,
(6) inkongruen,
(7) tidak mengakui pengalaman dengan tidak bertanggung jawab,
(8) kurangnya kesadaran diri,
(9) terbelenggu ide tidak rasional,
(10) menolak diri sendiri.
b. Tidak Mampu Mengatur Diri dalam Hubungannya dengan Orang Lain
Menurut konsep konseling seperti yang dikemukakan dalam Terapi Adler, Terapi Behavioral, Transaksional, dan Terapi realita, bahwa pribadi yang tidak mampu mengatur diri dalam hubungannya dengan orang lain memiliki ciri-ciri kepribadian pokok:
(1) egois dan tidak mau menyumbang dan lebih suka menerima,
(2) memandang diri sendiri benar sedang orang lain tidak (jelek),
(3) tidak konstruktif, dan
(4) memenuhi kebutuhan sendiri dengan tidak peduli(merampas) hak orang lain.
c. Tidak Mampu Mengatur Diri dalam Hubungannya dengan Lingkungan
Menurut konsep konseling seperti dikemukakan dalam Terapi Adeler dan Terapi Behavioral, bahwa pribadi yang tidak mampu mengatur diri dalam hubungannya dengan lingkungan adalah pribadi yang tidak mampu berinteraksi dan mengelola lingkungannya secara baik, sehingga bisa melakukan hal-hal yang membuat lingkungan menjadi rusak.
Mengajar konseli secara aktif dan direktif. Mengoreksi dan menantang system keyakinan konseli.
Eric Lennard Berne
Analisis transaksional
Riwayat hidup tokoh dan teorinya:
    Teori analisis transaksional merupakan karya besar Eric Berne (1964), yang ditulisnya dalam buku Games People Play. Berne adalah seorang ahli ilmu jiwa terkenal dari kelompok Humanisme. Analisis Transaksional (AT) adalah salah satu pendekatan Psychotherapy yang menekankan pada hubungan interaksional. Teori analisis transaksional merupakan teori terapi yang sangat populer dan digunakan dalam konsultasi pada hampir semua bidang ilmu-ilmu perilaku. Teori analisis transaksional telah menjadi salah satu teori komunikasi antarpribadi yang mendasar.
       1.        Faktor – Faktor dalam Teori Analisis Transaksional
       Bagaimana cara mengetahui sikap ego yang dimiliki setiap orang? Berne mengajukan empat cara, yaitu:
       a)      Melihat tingkah laku nonverbal maupun verbal yang digunakannya.
       b)       Mengamati bagaimana sikap seseorang ketika bergaul dengan orang lain.
     c)       Mengingat kembali keadaan dirinya sewaktu masih kecil; hal demikian dapat terlihat
      d)     Mengecek perasaan diri sendiri, perasaan setiap orang muncul pada konteks, tempat tertentu yang sangat mempengaruhi apakah lebih banyak sikap orang tua, dewasa, ataupun anak-anak sangat menguasai mempengaruhi seorang.
      Berne juga mengemukakan terdapat beberapa faktor yang menghambat terlaksananya transaksi antarpribadi, atau keseimbangan ego sebagai sikap yang dimiliki seseorang itu. Terdapat dua hambatan utama yaitu:
        a)      Kontaminasi (contamination).
      Kontaminasi merupakan pengaruh yang kuat dari salah satu sikap atau lebih terhadap seseorang sehingga orang itu “berkurang” keseimbangannya.
        b)      Eksklusif (exclusive).
      Eksklisif merupakan penguasaan salah satu sikap atau lebih terlalu lama pada diri seseorang. Misalnya sikap orang tua yang sangat mempengaruhi seseorang dalam satu waktu yang lama sehingga orang itu terus menerus memberikan nasihat, melarang perbuatan tertentu, mendorong dan menghardik.
     2.      Tujuan Penggunaan Teori Analisis Transaksional
 Tujuan utama dari AT adalah membantu klien dalam membuat keputusan-keputusan baru yang berhubungan tingkah lakunya saat ini dan arah hidupnya.
 Sasaran penggunaan teori ini adalah mendorong klien agar menyadari, bahwa kebebasan dirinya dalam memilih telah dibatasi oleh ketusan awal mengenai posisi hidupnya serta pilihan terhadap cara-cara hidup yang stagnan dan deterministik.
Menurut Berne (1964) dalam Corey (1988) bahwa tujuan dari AT adalah pencapaian otonom yang diwujudkan oleh penemuan kembali tiga karakteristik; kesdaran, spontanitas, dan keakraban
Penekanan terapi adalah menggantikan gaya hidup yang ditandai oleh permainan yang manipulatif dan oleh skenario-skenario hidup yang menyalahkan diri dan gaya hidup otonom ditandai dengan kesadaran spontanitas dan keakraban. Menurut Haris (19967) yang dikutip dalam Corey (1988) tujuan pemberian treatment adalah menyembuhkan gejala yang timbul dan metode treatment adalah membebaskan ego Orang Dewasa sehingga bisa mengalami kebebasan memilih dan penciptaan pilihan-pilihan baru atas pengaruh masa lampau yang membatasi
        3.      Klasifikasi Teori Analisis Transaksional
      Berne mengajukan tiga jenis transaksi antar pribadi yaitu: transaksi komplementer, transaksi silang, dan transaksi tersembunyi.
        a)      .Transaksi komplementer.
        Jenis transaksi ini merupakan jenis terbaik dalam komunikasi antarpribadi karena terjadi kesamaan makna terhadap pesan yang mereka pertukarkan, pesan yang satu dilengkapi oleh pesan yang lain meskipun dalam jenis sikap ego yang berbeda.
        b)      Transaksi silang
Transaksi ini terjadi ketika pesan yang dikirimkan komunikator tidak mendapat respons sewajarnya dari komunikan.
        c)      Transaksi tersembunyi
      Transaksi ini terjadi jika campuran beberapa sikap di antara komunikator dengan komunikan sehingga salah satu sikap menyembunyikan sikap yang lainnya. Sikap tersembunyi ini sebenarnya yang ingin mendapatkan respons tetapi ditanggap lain oleh si penerima. Bentuk-bentuk transaksi tersembunyi bisa terjadi jika ada 3 atau 4 sikap dasar dari mereka yang terlibat dalam komunikasi antarpribadi namun yang diungkapkan hanya 2 sikap saja sedangkan 1 atau 2 lainnya tersembunyi. Jika terjadi 3 sikap dasar sedangkan yang lainnya disembunyikan maka transaksi itu disebut transaksi tersembunyi 1 segi (angular). Kalau yang terjadi ada 4 sikap dasar dan yang disembunyikan 2 sikap dasar disebut dengan dupleks.
       Berne juga mengajukan rekomendasinya untuk posisi dasar seseorang jika berkomunikasi antarpribadi secara efektif dengan orang lain. Ada empat posisi yaitu :
1. Saya OK, kamu OK (I’m OK., you’re OK)
       2. Saya OK, kamu tidak OK (I’m OK, you’re not OK)
3. Saya tidak OK, kamu OK (I’m not OK, yo/ire OK)
       4.      Saya tidak OK, kamu tidak OK (I’m not OK, you’re not OK).
Konsep Teori Analisis Transaksional
     Analisis trensaksional menekankan pada pola interaksi antara orang – orang baik yang verbal maupun non verbal (transactions ). Perhatian utama di berikan pada manipulasi dan siasat yang di gunakan oleh orang dalam berkomunikasi satu sama lain (games people play )di bedakan antara 3 pola:
     1.      Berperilaku atau keadaan diri (ego states ), adalah orang tua ( parent ), orang dewasa ( adult ), dan anak ( child ), keadaan orang tua ( parent ego state ) adalah berperilaku yang di anjurkan oleh pihak orang atau instansi sosial yang berperanan penting selama masa pendidikan seseorang, seperti orang tua kandung, sekolah, dan badan keagamaaan.
    2.      Keadaan orang dewasa (adult ego state) adalah bagian kepribadian yang berhadapan dengan realitas sebagaimana adanya dan mengolah fakta serta data untuk membuat keputusan-keputusan
      3.      Keadaan anak (child ego state) adalah bagian kepribadian yang di dorong oleh perasaan spontan dan keinginan untuk melakukan apa yang disukai, seperti dapat di saksikan dalam perilaku tindakan anak kecil.
Teknik dalam Teori Analisis Transaksional
     1.      Analisis struktural, para klien akan belajar bagaimana mengenali ketiga perwakilan ego-nya, ini dapat membantu klien untuk mengubah pola-pola yang dirasakan dapat menghambat dan membantu klien untuk menemukan perwakilan ego yang dianggap sebagai landasan tingkah lakunya, sehingga dapat melihat pilihan-pilihan.
    2.       Metode-metode didaktik, AT menekankan pada domain kognitif, prosedur belajar-mengajar menjadi prosedur dasar dalam terapi ini.
    3.      Analisis transaksional, adalah penjabaran dari yang dilakukan orang-orang terhadap satu sama lain, sesuatu yang terjadi diantara orang-orang melibatkan suatu transaksi diantara perwakilan ego mereka, dimana saat pesan disampaikan diharapkan ada respon.
      4.      Permainan peran, prosedur-prosedur AT dikombinasikan dengan teknik psikodrama dan permainan peran.
   5.      Analisis upacara, hiburan, dan permainan, AT meliputi pengenalan terhadap upacara (ritual), hiburan, dan permainan yang digunakan dalam menyusun waktunya. Penyusunan waktu adalah bahan penting bagi diskusi dan pemeriksaan karena merefleksikan keputusan tentang bagaimana menjalankan transaksi dengan orang lain dan memperoleh perhatian
        6.      Analisa skenario., kekurangan otonomi berhubungan dengan keterikatan individu pada skenario atau rencana hidup yang ditetapkan pada usia dini sebagai alat untuk memenuhi kebutuhannya di dunia sebagaimana terlihat dari titik yang menguntungkan menurut posisi hidupnya.
Pendekatan ini menekankan adpek perjanjian dan keputusan.sehingga konseli mampu mengambil keputusan sendiri.
Frederick Perls
Gestalt
Riwayat hidup tokoh dan teorinya:
Proses konseling teori Gestalt mula-mula diarahkan untuk mendorong mengarahkan konseli mencapai kesadaran. Kesadaran ini akan menjadi eahana bagi terjadinya perubahan. Dengan kata lain, perubahan perilaku tidak akan terjadi sebelumkonseli mencapai kesadaran. Jika konseli dapat memperoleh kesadaran tentang masalah-masalah yang tak terselesaikan, kekuatan dan sumber-sumber pribadinya, maka mereka akan menemukan jalan yang mudah menuju pemecahan masalah dan mencapai perkembangan dan aktualisasi diri. Kesadaran ini khususnya berkenaan dengan tubuh. Menurut para ahli konseling Gestalt, banyak orang yang memiliki kecenderungan untuk terlalu menekankan pada kesadaran intelektual dan mengabaikan pesan-pesan dari tubuh dan inderanya. Oleh karena itu proses konseling diarahkan pada upaya membangkitkan kesadaran konseli tentang tubuhnya.
Garis-garis besar terapi Gestalt
     1.      Fase pertama : membentuk pola pertemuan terapeutik agar tercapai situasi yang memungkinkan perubahan-perubahan yang diharapkan pada klien. Situasi mengandung komponen emosional dan intuitif.
        2.      Fase kedua : melaksanakan pengawasan , konselor berusaha meyakinkan atau memaksa klien mengikuti prosedur yang telah ditetapkan sesuai dengan keadaan klien. Dua hal yang harus dilakukan :
        a)      Menimbulkan motivasi pada klien.
      b)      Menciptakan rapport yaitu hubungan baik antara konselor dan klien agar timbul rasa percaya klien bahwa segala usaha konselor itu disadari benar oleh klien untuk kepentingannya.
    3.      Fase ketiga : klien didorong untuk mengatakan perasaan-perasaannya pada pertemuan-pertemuan terapi saat ini, bukan menceritakan masa lalu atau harapan-harapan masa datang.
       4.      Fase terakhir : setelah klien memperoleh pemahaman dan penyadaran tentang dirinya, tindakannya, perasaannya, maka terapi ada pada fase terakhir. Pada fase ini klien harus memiliki ciri-ciri yang menunjukan integritas kepribadiannya sebagai individu yang unik dan manusiawi. Klien harus memiliki kepercayaan pada potensinya. Menyadari diriny, sadar dan bertanggung jawab atas sifat otonominya, perbuatannya, perasaan-perasaannya, pikiran-pikirannya
Membawa konseli dalam situasi perasaan di sini dan sekarang dan membantunya memecahkan urusan tak terselesaikan
eklektif
Penjelasan teori:
     Factor yang membelakangi munculnya konseling eklektf adalah adanya fakta bahwa tidak ada teori tunggal yang cukup komprehensif untuk menjelaskan kompleksitas perilaku manusia dan beragamnya manusia itu sendiri. Kelebihannya adalah menangani kelemahan yang ada jika konselor hanya menggunakan satu model pendekatan.
Tidak memoliki landasan teori sehingga menggunakan rasional teoritik yang jelas.

DAFTAR PUSTAKA
Corey,Gerald. 2009.Teori dan praktek konseling dan psikoterapi.Bandung:PT Refika Aditama
http://www.cahyasunandar.co.cc/2009/06/teori-rasional-emotif.html,25-5-2010.8:22 
Darminto,Eko, Msi.2007.
 Teori-Teori konseling.Surabaya: Unesa University Press
http://faizperjuangan.wordpress.com/2008/04/23/resume-pendekatan-rational-emotive-theory-ret/.25-5-2010,8:28
Hariastuti, Retno Tri. 2008. Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling. Surabaya : Unesa University Press.
Baihaqi, MIF. 2008. Psikologi Pertumbuhan, Kepribadian Sehat Untuk Mengembangkan Optimisme. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya
Bell Gredler, E. Margaret. 1991. Belajar dan Membelajarkan. Jakarta: CV. Rajawali
Boeree, George. 2005. Sejarah Psikologi. Jakatra: Prima Shopie
Soemanto, Wasty. 1998. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta
Wirawan, Sartito. 2006. Berkenalan dengan Aliran-aliran dan Tokoh-Tokoh Psikologi. Jakarta: Bula Bintang
Title : Tabel Perbandingan Teori-Teori BK
Description : Tabel Perbandingan Teori-Teori BK Tokoh Teori Penjelasan teori Perbandingan Sigmun...

0 Response to "Tabel Perbandingan Teori-Teori BK"

Post a Comment